1.
STRUKTUR TEKS BERITA
Piramida terbalik adalah salah satu konsep, formula atau struktur penulisan berita atau sebuah acuan baku yang sering digunakan oleh para Penulis berita untuk menyusun sebuah teks berita.
Penggunaan metode piramida terbalik berkaitan dengan space atau ruang dalam halaman yang disediakan untuk memuat berita. Ketika berita itu terlalu panjang dan tidak cukup untuk dimuat di halaman yang disediakan, maka editor bisa membuang bagian berita itu mulai dari paling bawah atau derajat informasi pentingnya yang paling rendah yang biasanya diletakan di bagian bawah atau akhir berita.
Struktur Teks Berita
- Judul Berita
Judul berita imerupakan kata kunci yang mewakili keseluruhan berita
b. - Teras/Lead Berita
Teras atau lead berita adalah bagian yang sangat penting dari berita di dalam teras berita terangkum inti keseluruhan isi berita.
pada bagian ini harus menjawab sebagian besar unsur 5 W + 1 H. Kenapa begitu? Jika pemotongan berita yang dilakukan editor karena keterbatasan halaman, berita ini masih memiliki arti dan layak sebagai sebuah berita.
c. - Tubuh Berita
merupakan penjabaran dari gagasan berita yang terumat dalam lead berita Penjabaran itu bisa merupakan jawaban why (mengapa) dan how).
d. - Ekor Berita
bagiani ini mencantumkan berbagai data yang tidak terlalu penting ditempatkan. Misalnya daftar nama orang-orang yang mengalami kecelakaan atau hal-hal lain yang jika dihilangkan oleh editor tidak terlalu berpengaruh terhadap substansi atau pokok bahasan berita tersebut.
2.
KEBAHASAAN TEKS
BERITA
Setiap jenis teks memiliki kaidah kebahasaannya masing masing. Kaidah kebahasan yang terdapat dalam teks berita adalah sebagai berikut :
a. Penggunaan bahasa bersifat standar (baku) : agar lebih mudah dipahami oleh khlayak umum
b. Penggunaan kalimat langsung sebagai variasi dari kalimat tidak langsungnya. Kalimat langsung ditanda dengan dua tanda petik ganda (“....”) dan disertai keterangan penyertanya. Penggunaan kalimat langsung terkait dengan pengutipan pernyataan pernyataan oleh narasumber berita.
Contoh : “masyarakat, wisatawan, dan pendaki tidak diperbolehkan mendaki dan beraktifitas dalam radius 2 km dari kawah gunung slamet” Paparnya
c. Penggunaan Konjungsi Bahwa yang berfungsi sebagai penerang yang diikutinya
Contoh : Data di BNPN menyebutkan Bahwa lebih dari 10 ribu hektare hutan dan lahan di Riau.
d. Penggunaan kata kerja Mental atau kata kerja yang terkait dengan kegiatan dari hasil pemikiran. Kata kata yang dmaksud, antara lain, memikirkan, membayangkan, berasumsi, berpraduga, berkesimpulan, dan beranalogi.
Contoh : mereka memikirkan solusi untuk bisa keluar dari peristiwa yang memilukan ini.
e. Penggunaan fungsi keterangan waktu dan tempat sebagai konsekuensi dari perlunya kelengkapan suatu berita yang mencakup unsur kapan dan di mana.
Contoh : Gempa dengan kekuatan 5,4 Skala Richter (SR) menerjang maluku pagi ini
f. Penggunaan konjungsi temporal
Contoh konjungsi temporal yaitu kemudian, sejak, setelah, awalnya, dan akhirnya. Konjungsi ini biasanya ditemukan pada struktur peristiwa yang menjelaskan berita secara kronologis (urutan waktu
Sumber :
1. Buku Paket Kelas VIII Bahasa Indonesia Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI edisi revisi 2017
2. PR Bahasa Indonesia kelas VIII semester 1
3. http://referensisiswa.blogspot.com/2017/02/teks-berita-pengertian-struktur-pola.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar